Salah Kaprah Tentang TPA Pascasarjana

Dalam pelatihan TPA, saya selalu membuka pelatihan dengan diskusi kecil mengenai “Mengapa Anda ikut pelatihan ini?”.  Dan mayoritas menjawab “saya sangat kesulitan mengerjakan soal-soal matematikanya dan ingin tahu trik-trik mengerjakannya”. Kemudian saya tanya lagi, “Kenapa soal matematika sulit?”. Dan kebanyakan menjawab “Ya kerena saya sudah lama gak belajar matematika, so, lupa deh rumus-rumusnya”. Ada juga yang menjawab “angka-angkanya aneh-aneh sehingga sulit dikerjakan”.

Dari sedikit tanya jawab di atas, saya menyimpulkan bahwa masih banyak yang salah kaprah dalam memahami soal-soal TPA. Mungkin ini menjadi sangat wajar dikarenakan pihak OTO Bappenas sendiri tidak mengeluarkan buku panduan resmi seputar materi tes. Dan buku-buku yang beredar pun menganggap TPA layaknya soal-soal biasa yang di ujikan di sekolah-sekolah formal. So, saran saya berhati-hatilah membaca buku TPA yang banyak beredar, karena bisa-bisa Anda sudah capek-capek belajar tapi apa yang Anda pelajari tidak tepat sasaran.

Soal TPA adalah soal psikologi, bukan soal matematika biasa, bukan soal bahasa Indonesia biasa, dan bukan pula soal-soal bacaan biasa. Soal TPA dibuat oleh ahli yang sudah mendalami ilmu psikologi dan dirancang khusus untuk dapat mengukur potensi diri seseorang, utamanya kemampuan menyelesaikan persoalan secara kreatif.  Banyak orang gagal dalam tes psikologi karena kurang kreatif dalam mengerjakan soal tes. Anda harus cerdik dalam menyelesaikan soal. Gunakan cara yang unik, kreatif, atau bahkan tidak lazim dalam menyelesaikan soal-soal TPA.

Artinya, belajar berpayah-payah menghapal banyak rumus matematika, menghapal kosakata-kosakata sukar dari kamus besar bahasa Indonesia, mengerjakan soal-soal yang sukar “dosis tinggi” dengan cara-cara anak sekolahan, dll saya kira bukanlah cara yang bijak dalam menghadapi TPA.

Cara belajar yang benar adalah, pastikan bahwa Anda telah memahami karakter soal TPA dengan benar. Lalu latihlah logika dan penalaran Anda dengan cara mengerjakan soal-soal yang memenuhi standar TPA. Berhati-hatilah karena banyak buku-buku di pasaran soal-soalnya bersifat asal-asalan, artinya sama sekali tidak memenuhi standar soal TPA. Dan tidak jarang soal hanya dilengkapi dengan kunci jawaban saja sehingga dapat membingungkan Anda saat belajar.

Anda sudah sangat tepat berlatih dengan buku ini, karena soal-soal sudah disesuaikan dengan standar TPA. Baca tipsnya, lalu kerjakan setiap soal semampu Anda. Kemudian cocokkan dengan pambahasan yang ada. Bila Anda merasa pembahasan saya lebih praktis, pahami pembahasannya, kemudian coba kerjakan kembali soal tersebut hingga Anda benar-benar paham.

Catatan Aristo Chandra dalam buku “Rekor Nilai 709,5 TPA Versi Oto Bappenas)

Leave a comment